Kamis, 11 Oktober 2012

Validasi Form tanpa menggunakan script action javascript

Kalau kita membuat sebuah form dalam web..
tentunya kita harus memeriksa inputan data yang diberikan oleh user, apakah boleh kosong atau tidak.

Saat ini dengan adanya HTML5, kita semakin dipermudah untuk memproses data yang kosong tanpa menggunakan script apapun.

Untuk sintak nya adalah sebagai berikut :

<form action="" method="post">
<input type="text" required="required">
<br>
<input type="submit">
</form>

ketika kita menekan tombol submit tanpa mengisi pada textboxt tersebut maka akan keluar pesan agar field tersebut harus diisi.

Selamat mencoba..
^_^

Selasa, 19 Juli 2011

Validasi inputan user yang kosong (2)

Sama seperti dalam validasi inputan user yang kosong (1), namun dalam hal ini sangat agak lebih repot tapi lebih enak kesannya.

Langsung saja...

validasi(2).html

<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">
<head>
<script type="text/javascript" src="validate/jquery-1.2.3.pack.js"></script>
<script type="text/javascript" src="validate/jquery.validate.pack.js"></script>

<script type="text/javascript">
$(document).ready(function() {
    $("#validasi").validate({
       
        errorPlacement: function(error, element) {
            error.appendTo(element.parent("td"));
        }
    });
})
</script>

<style type="text/css">
* { font: 11px/20px Verdana, sans-serif; }
h4 { font-size: 18px; }
input { padding: 3px; border: 1px solid #999; }
input.error, select.error { border: 1px solid red; }
label.error { color:red; margin-left: 10px; }
td { padding: 5px; }
</style>
<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" />
<title>Validasi inputan user(2)</title>
</head>

<body>
<form action="" method="post" id="validasi">
<table>
<tr>
<td>Masukkan nama anda : &nbsp; <input type="text" name="nama" class="required" title="nama tidak boleh kosong" /></td>
</tr>
<tr>
<td>Masukkan password anda : &nbsp; <input type="password" name="pwd" class="required" title="password tidak boleh kosong" /></td>
</tr>
<tr>
<td>Pilih jenis kelamin anda : &nbsp;
<select name="jk" class="required" title="jenis kelamin tidak boleh kosong">
<option value="">---</option>
<option value="lk">Laki-laki</option>
<option value="pr">Perempuan</option>
</select>
</td>
</tr>

<tr>
<td><input type="submit" value="ok" /></td>
</tr>
</table>
</form>
</body>
</html>

untuk source lengkapnya bisa di download disini

Senin, 18 Juli 2011

Validasi inputan user yang kosong (1)

Data sebuah form kita meminta data inputan dari user.
Untuk pengecekan data user apakah sudah lengkap atau belum, maka saya membuar sebuah error handling sederhana untuk mengatasi hal tersebut.

Adapun script nya adalah sebagai berikut :

validasi(1).html

<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">
<head>
<script type="text/javascript">
function cek(){
var nama = document.validasi.nama.value;
var pwd = document.validasi.pwd.value;

if(nama == '' || pwd == ''){
    alert('silahkan isi data anda dengan lengkap');
    return false;
}
else {
   
    alert('data anda lengkap');
    return true;
}
   
}

</script>
<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" />
<title>Validasi inputan user(1)</title>
</head>

<body>
<form action="" method="post" name="validasi">
<p>Masukkan nama anda : &nbsp; <input type="text" name="nama" /></p>
<p>Masukkan password anda : &nbsp; <input type="password" name="pwd" /></p>
<p><input type="submit" value="ok" onclick="return cek();" /></p>
</form>
</body>
</html>

untuk selengkapnya dapat di download disini

Validasi inputan user harus dalam angka

Jika kita membuat sebuah form dalam web dimana kita meminta inputan user dalam bentuk angka, maka error handlingnya akan saya coba jelaskan secara sederhana. Mungkin adalah untuk tingkat pemula sekali...

Berikut adalah script nya :

inputan.html

<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">
<head>
<script type="text/javascript">
function cek(){
var x = document.angka.x.value;
if(x == ''){
    alert('silahkan isi data anda dengan benar');
    return false;
}
else {
if(isNaN(x)){
    alert('inputan anda harus dalam bentuk angka');
    document.angka.x.value='';
    return false;
}
else {
    alert('inputan anda benar');
}
}
}
</script>
<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" />
<title>Validasi inputan user harus dalam bentuk angka menggunakan javascript</title>
</head>

<body>
<form action="" method="post" name="angka">
Masukkan inputan anda : &nbsp; <input type="text" name="x" />
<br />
<input type="submit" value="ok" onclick="return cek();" />
</form>
</body>
</html>


untuk source nya dapat di download disini

Penyakit IPD Pembunuh Mematikan Bagi Balita

Walaupun telah diberikan antibiotik yang sesuai, penyakit Invasive Pneumococcal Disease (IPD) atau penyakit yang disebabkan oleh bakteri streptococcus pneumonia (pneumokokus), masih  menjadi pembunuh nomor dua di Indonesia setelah diare.

"Penyakit IPD menyebabkan angka kematian yang tinggi, sebesar 15-20 persen.  Kasus tertinggi IPD terjadi pada anak-anak di bawah 2 tahun," ungkap Kusnandi Rusmil, Ketua Unit Koordinasi Kerja bidang Tumbuh Kembang IDAI dalam seminar Cegah Penyakit Berbahaya: IPD dan Diare Rotavirus pada Anak yang diselenggarakan di Bandung, Sabtu (16/7/2011).

Kusnandi mengungkapkan berdasarkan Riskedas 2007, pneumonia merupakan penyebab kematian nomor dua pada anak di bawah empat tahun, tertinggi yaitu 23,8 persen, setelah diare.

IPD adalah penyakit invasif terjadi ketika bakteri terdistribusi masuk ke dalam darah atau berkoloni pada jaringan steril.

Peradangan pada jaringan paru akibat infeksi kuman, dan menyebabkan gangguan pernapasan. Bersifat fatal karena dapat menyebabkan kematian karena paru-paru tidak dapat menjalankan fungsinya untuk mendapatkan oksigen bagi tubuh.

"Sementara meningitis adalah radang pada selaput pelindung yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang,disebut sebagai meningen. Peradangan ini dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau mikroorganisme lainnya.

Meningitis bisa mengancam jiwa karena kedekatannya peradangan ke otak dan sumsum tulang belakang, sehingga kondisi ini diklasifikasikan sebagai darurat medis.

"Gejala meningitis disebabkan bakteri adalah demam,penurunan kesadaran, dan kuduk menjadi kaku. Pada bayi, gejalanya sering tidak khas berupa demam, suhu justru turun, lemas, sulit minum, muntah, diare, sesak napas, kejang, dan atau ubun-ubun besar menonjol.

Pada anak lebih besar, anak mengalami demam, nyeri kepala, mual, muntah, kebingungan, dan lemah. Gejala kaku kuduk ditemukan pada 75 persen anak.

Akhirnya anak dapat meninggal," ungkapnya.   
Kematian terjadi pada 10-80 persen  anak, tergantung umur anak, penyebab, kecepatan pengobatan dan lain-lain. Di antara kasus yang hidup, sebanyak 50-80 persen mengalami kecacatan berupa kelumpuhan, gangguan pendengaran, kurang kemampuan belajar, keterbelakangan mental dan epilepsi


Meningitis dapat diobati dengan pemberian antibiotika secepatnya. Namun pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Meningitis dapat dicegah dengan vaksin Hib dan Streptococcus pneumonia.
 
"Untuk mendapat perlindungan yang baik, sesuai rekomendasi IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) vaksin harus dimulai sedini mungkin sejak anak berumur 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan.

Kemudian dilakukan ulangan satu tahun kemudian.  Pencegahan terhadap meningitis dapat menurunkan angka kematian pada bayi dengan signifikan," imbuhnya.