Jumat, 29 April 2011

Modul Praktikum I - Jaringan Multimedia


Bab 1
PENDAHULUAN


1.1.  TOPOLOGI


Gambar diatas menunjukkan posisi Briker dalam jaringan TCP/IP. Briker dapat dilengkapi hardware khusus sehingga dapat dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi analog maupun digital yang sudah ada. Hardware untuk melengkapi Briker dapat anda lihat keterangan berikut harganya di Toko Online http://www.simantap.com pada bagian Perangkat VoIP.

Topologi yang sama dapat diterapkan pada lokasi lain dan antar Briker dapat saling terhubung, kondisi ini disebut dengan trunking. Jumlah trunk secara teori bergantung pada jumlah bandwidth yang tersedia dan processor mesin yang menjalankan Briker. Selain dihubungkan dengan sesame Briker, Briker pun dapat dihubungkan dengan VoIP Server lainnya seperti VoIP Rakyat. Bahkan, karena Briker multi-protocol, dapat juga dihubungkan dengan jaringan berbasis H.323, contohnya VoIP Merdeka apabila masih ada.

1.2.  FITUR BREAKER

Briker IPPBX Core
● Multiple VoIP protocol supported: SIP, IAX2 , H.323
● Multiple analog and digital telephony device supported
● Multiple voice codec supported: ulaw, alaw, gsm, g723, g729
● Multiple video codec supported: h264, h263p, h263, h261
● Voice and video calling and conference
● Unlimited registered accounts
● Up to maximum 1000 online accounts per server
● Up to maximum 240 concurrent calls

IPPBX Administration
● Outbound and Inbound routing
● Analog, digital and IP trunks support
● ENUM lookup support
● Interactive Voice Response (IVR) system
● Automatic Call Distribution (ACD)
● Ring Group
● Call forwarding and follow me
● Voice-mail configuration
● Direct Inward System Access (DISA)
● Music on hold
● Secure authenticated call termination by pin sets

Billing Administration
● Prepaid and postpaid billing
● Auto refill balance, recurring service
● Multiple currency supported
● Call Detail Records (CDR)
● Least Cost Routing (LCR)
● Progressive billing
● Export report to PDF & CSV
● Generate invoices to PDF format



Server Administration
● User and groups configuration
● Date/time configuration
● DHCP server configuration on web
● Web based Network configuration
● Reboot and shutdown server from web


















Bab 2
INSTALASI


Konfigurasi BIOS agar melakukan booting pertama kali dari CDROM, lalu masukan CD Briker IPPBX ke CDROM.

2.1     INSTALASI BRIKER

Install Briker IPPBX ke harddisk, ketik install lalu tekan enter.



Dalam gambar diatas ada beberapa opsi lain yang tersedia, contohnya jika ada keperluan untuk memperbaiki sistem, maka ketik rescue lalu tekan enter.

Instalasi Briker IPPBX relatif mudah, setelah proses instalasi selesai, sistem akan membuat password default untuk console login dan web login, serta mengkonfigurasi alamat IP default.
Default console login (SSH port 22):
Username : support
Password : Briker
Default web login (HTTP port 80):
Username : administrator
Password : Briker
Alamat IP default:
IP address : 192.168.2.2
Subnet mask : 255.255.255.0

2.2.  PROSES INSTALASI

Briker otomatis memeriksa hardware yang terpasang dengan pertama kali memeriksa CDROM.



Briker otomatis memeriksa perangkat keras jaringan, lalu mengkonfigurasi alamat IP secara otomatis.



Terakhir, Briker akan install GRUB boot loader.



Instalasi sistem selesai, CD Briker akan otomatis keluar dari CDROM dan komputer akan restart.




2.3.  CONSOLE LOGIN

Setelah instalasi selesai, kita dapat memulai melakukan konfigurasi dari console seperti mengganti alamat IP, konfigurasi tanggal dan jam dan lainnya.



Perintah-perintah pada console login hanya dapat dilakukan setelah anda melakukan otentikasi sebagai user root. Tanpa melakukan hal berikut perintah-perintah untuk konfigurasi melalui console login akan gagal. Jalankan perintah berikut untuk otentikasi sebagai user root:



Password yang dimasukkan setelah perintah diatas adalah password yang sama dengan user support (password default). Demi keamanan, anda sebaiknya mengganti password default console login anda dengan cara menjalankan perintah sebagai berikut:




2.4.  ALAMAT IP

Alamat IP default Briker adalah 192.168.2.2, pada banyak kondisi sudah dipastikan kita perlu merubahnya, misal untuk menyesuaikan dengan topologi jaringan dan pengalamatan IP yang ada.

Berikut adalah langkah-langkah untuk mengganti alamat IP dan informasi lainnya berkenaan dengan network address :
1.     Edit file /etc/network/interfaces.




Gambar di atas menunjukan alamat IP adalah 192.168.2.2. Lakukan perubahan bila diperlukan dan simpan konfigurasi dengan cara menekan tombol F2 lalu keluar dari editor dengan menekan tombol F10.

2.     Restart layanan networking untuk mengaktifkan konfigurasi.





2.5.  TANGGAL DAN JAM

Setelah melakukan instalasi Briker pastikan tanggal dan jam mesin Briker sudah benar. Jika belum ikuti langkah-langkah berikut :

1.     Periksa tanggal dan jam



2.     2. Sesuaikan tanggal dan jam, misal untuk mengatur waktu pada jam 08.00, tanggal 01 Juli 2008.



Tanggal dan jam yang benar diperlukan untuk ketepatan pencatatan billing, untuk itu pastikan tanggal dan jam yang dikonfigurasi pada Briker sudah benar.











Bab3
BRIKER ADMINISTRATION


3.1. WEB LOGIN

Browse alamat IP Briker melalui web browser, setelah itu akan muncul halaman untuk login seperti gambar di bawah ini. Sebagai username default masukan administrator dan password default Briker setelah itu tekan Login.







3.2.WEB PREFERENCES

Untuk mengganti password administrator pilih menu My Account dan pilih Preferences, setelah itu akan muncul menu seperti di bawah ini.


Masukan password baru pada bagian Password dan masukkan sekali lagi password baru pada bagian Re-Type Password lalu tekan Save untuk mengaktifkan konfigurasi.

3.3. USER MANAGEMENT




Dalam Briker kita dapat membuat lebih dari 1 account sebagai administrator. Hal ini dimungkinkan dengan memilih menu Administration dan Manage User. Isi Username, Email, Full Name, Password dan User Level, setelah itu tekan Add.



















BAB 4
IPPBX ADMINISTRATION



4.1. LOGIN IPPBX ADMINISTRATION

Mulai pada halaman ini tersedia menu-menu untuk mengatur fitur IPPBX dari Briker, antara lain pengaturan extensions, trunks dan routes. Fitur penting seperti Interactive Voice Response (IVR) dan Ring Group pun tidak luput dari pemaparan. Untuk melakukan konfigurasi IPPBX pilih menu IPPBX Administration dari menu utama.



Gambar di atas adalah tampilan saat melakukan web login dan masuk ke dalam menu IPPBX Administration. IPPBX Status menampilkan System Statistics yang menunjukkan persentasi Load Average, CPU, Memory dan Swap yang terpakai, penggunaan ruang harddisk dan kecepatan Receive dan Transmit Ethernet. Terdapat pula IPPBX Statistics yang menampilkan Total Active Calls, Internal Calls, External Calls, Total Active Channels, serta informasi Uptime Briker.

Data-data di atas diambil secara periodik dan otomatis. Karena proses pengambilan data-data nya  realtime dan menggunakan CPU resource yang tidak sedikit maka tidak disarankan untuk terusmenerus membuka halaman ini. Konfigurasi utama fitur-fitur IPPBX dapat ditemui pada menu-menu sebelah kiri.

4.2. EXTENSIONS

Fitur ini berkaitan dengan account pada IPPBX. Penambahan, penghapusan dan pergantian datadata account dapat dilakukan disini. Setiap account yang ditambahkan disini berlaku sebagai extension IPPBX. Bisa dikatakan bahwa extension adalah user yang akan menggunakan layanan Briker.

Berikut adalah cara untuk melakukan konfigurasi Extensions.
1.     Pilih Extensions pada menu IPPBX Administration
2.     Pilih Add Extensions
3.     Pilih Protocol yang akan digunakan , SIP, IAX2, ZAP atau custom
SIP adalah protocol VoIP yang menggunakan port 5060 UDP
IAX2 protocol VoIP yang menggunakan port 4569 UDP
ZAP adalah port pada device card analog atau digital
Custom digunakan untuk extension yang menggunakan protokol selain SIP dan IAX2, contohnya H323
4.     Lalu tekan Submit




5. Setelah itu akan muncul menu untuk menambahkan extension seperti di bawah ini


Keterangan :
User Extensions : Nomor extension, misal 1001. Biasanya hanya numeric.
Display Name : Nama yang akan digunakan sebagai Caller ID ketika melakukan panggilan
Secret : Password yang digunakan user untuk proses otentikasi saat registrasi extension pada User Agent

6. Setelah itu tekan Submit.

4.3. KONFIGURASI ZAPTEL


Zaptel adalah kumpulan tools dan driver yang mendeteksi perangkat keras berupa kartu teleponi analog dan digital yang terpasang pada slot PCI atau mini-PCI. Kartu teleponi tersebut digunakan untuk menghubungkan Briker dengan jaringan Plain Old Telephony System (POTS) atau dengan telepon analog.

Contoh, menghubungkan Briker dengan PBX analog memerlukan kartu teleponi analog. Demikian pula ketika Briker dihubungkan dengan Public Switch Telephone Network (PSTN), missal melalui kabel telepon yang disediakan oleh operator telekomunikasi, disini diperlukan kartu teleponi analog atau digital tergantung teknologi yang digunakan oleh operator tersebut.

Briker sudah menyediakan tools untuk mengkonfigurasi perangkat keras teleponi tersebut melalui
zaptel.
Berikut adalah cara untuk melakukan konfigurasi zaptel.

1.   Lakukan console login

2.   Instalasi ini membutuhkan root privileges, login sebagai root dengan menjalankan perintah sebagai berikut :


Lalu jalankan perintah genzaptelconf


    
3.   Untuk memeriksa apakah zaptel sudah berhasil mendeteksi, periksa dengan menjalankan perintah ztcfg –vvv



4.   Setelah itu restart zaptel, dengan menjalankan perintah sebagai berikut:



4.4. TRUNKS

Trunking dalam jaringan telekomunikasi berarti menghubungkan satu sentral dengan sentral telepon lainnya. Pada Briker hal tersebut tidak jauh berbeda, selain itu Briker dapat saling berhubungan secara IP Trunking dengan protokol SIP, IAX2, H323 atau secara konvensional melalui jalur analog dan digital dengan bantuan perangkat keras teleponi seperti Digium seri TDM untuk analog dan seri TE untuk digital atau dengan bantuan Internet Telephony Gateway (ITG).
Selanjutnya akan dijelaskan cara mengkonfigurasi trunk dalam Briker.

4.4.1. TRUNK SIP

1. Dalam menu IPPBX Administration, pilih menu Trunks lalu pilih Add SIP Trunk


2. Isi pada bagian Outgoing Settings dan Register String seperti gambar-gambar di bawah ini





















Keterangan :

Isi dengan data account dari server lain. Tambahkan opsi-opsi khusus bila dirasa perlu, misal terjadi kegagalan sambung atau tidak dapat menerima dan membuat panggilan melalui trunk. Opsi-opsi khusus tersebut antara lain :
● context = from-trunk
● qualify = yes
● insecure = port,invite
● authuser = <sama dengan isi user atau sesuai kebutuhan trunk-nya>
● fromuser = <sama dengan isi user atau sesuai kebutuhan trunk-nya>
● fromdomain = <sama dengan host atau sesuai kebutuhan trunk-nya>






Keterangan :

Register String diambil data-datanya dari Outgoing Settings, format:
username:secret@<Trunk Name>[<expected DID for this trunk>]

Untuk menyimpan konfigurasi tekan Submit Changes. Catatan, informasi pada kurung kotak adalah tambahan, tidak wajib.

4.4.2.    TRUNK IAX2

1.     Masuk ke dalam menu Trunk seperti konfigurasi terhadap SIP Trunk diatas

2.     Konfigurasi seperti di bawah ini









4.4.3.    TRUNK H323

1.      Masuk ke menu Trunks dalam menu IPPBX Adminstration, lalu pilih Add Custom Trunk



2.      Setelah itu akan muncul menu Custom Trunk seperti di bawah ini


Untuk Custom Trunk isikan Custom Dial String dengan format :
H323/<h323-gateway-address>/$OUTNUM$
Pada gambar diatas, H323 gateway nya adalah IP 119.18.159.20 .Setelah itu tekan tombol Submit Changes.

3.      Masuk ke dalam console terminal lalu edit file /etc/asterisk/h323.conf



4.      Edit opsi-opsi berikut pada file /etc/asterisk/h323.conf

● port = 1720
● bindaddr = <Alamat IP Briker>

5.      Setelah itu restart asterisk, dengan menjalankan perintah sebagai berikut :



4.4.4 TRUNK ZAP

Trunk ini dihubungkan ke jalur PSTN, untuk menghubungkannya diperlukan analog card (TDM xxx) atau digital card ( TE xxx), di Briker konfigurasi trunk ini tidak terlalu rumit, setelah melakukan konfigurasi zaptel lakukan konfigurasi di IPPBX Administration seperti di bawah ini.

1.     Login ke dalam IPPBX Administration, pilih menu Trunks lalu pilih Add Zap Trunk


2.     Setelah itu akan muncul menu untuk konfigurasi trunk, isi Zap Identifier (trunk name) dengan g0, yang artinya group 0. Keterangan nama group (contoh: group 0) dapat dilihat pada file /etc/asterisk/zapata-channels.conf



Setelah selesai konfigurasi, tekan tombol Submit Changes.
4.5. OUTBOUND ROUTES

Outbound routes digunakan untuk mengatur tujuan panggilan, yang keluar melalui trunk. Outbound routes inilah yang mendefinisikan untuk semua panggilan keluar, contoh Briker dihubungkan ke PSTN, maka untuk panggilan ke PSTN, diatur dialrules-nya misal 9|. yang berarti ketika akan melakukan panggilan ke PSTN harus menggunakan prefix 9 diikuti nomor tujuan. Berikut contoh konfigurasinya.

1.     Dalam menu IPPBX Administration pilih menu Outbound Routes, lalu pilih Add Route



2.     Setelah itu isi konfigurasi seperti gambar dibawah


           
Point-point pada gambar diatas merupakan yang penting untuk diisi.
 Route Name : Merupakan nama route
● Dial Patterns : Kode awal untuk menghubungi ke server lain
● Trunk Sequence : Trunk yang digunakan, lihat pada bagian Trunks

3.     Setelah selesai konfigurasi tekan tombol Submit Changes.







4.6. INBOUND ROUTES

Inbound Routes berfungsi mengatur tujuan panggilan untuk panggilan yang datang dari trunk. Ketika panggilan datang dari trunk, system akan memeriksa apakah cocok dengan konfigurasi Inbound Routes, apabila cocok maka panggilan akan di lanjutkan ke tujuan sesuai konfigurasi.
Berikut contoh konfigurasinya.

1.     Dalam menu IPPBX Administration, pilih Inbound Routes, lalu pilih Add Incoming Route



2.     Untuk konfigurasi secara default, anda bisa mengosongkan pada bagian Add Incoming


Route dan pada bagian Set Destination, anda bisa mengarahkan kemana jika ada incoming call, pada contoh di bawah, semua incoming call akan diarahkan ke IVR.

3.     Setelah itu tekan tombol Submit.


4.7.  INTERACTIVE VOICE RESPONSE

Interactive Voice Response, biasa disingkat IVR, atau Digital Receptionist adalah fitur untuk melakukan konfigurasi penjawab otomatis ketika ada panggilan masuk. Berikut adalah langkahlangkah untuk melakukan konfigurasi IVR dalam Briker.

4.7.1.    SETUP RECORDINGS

a . Buatlah record untuk IVR yang akan anda gunakan (anda bisa menggunakan aplikasi MS. Recorder), misal record “Selamat datang di PT Jelajah Media Informatika, tekan 1 untuk menghubungi operator”, setting encode pada 16bit, 8000Hz, dan simpan dengan extension .wav (misal: welcome-jmi.wav).

b. Upload file.wav yang sudah anda siapkan di menu : IPPBX Administration > System Recordings, upload dan beri nama filenya, misal welcome-jmi, kemudian save.




4.7.2.    SETUP IVR

Dalam menu IPPBX Administration, pilih menu IVR, setelah itu pilih Add IVR



Isi datanya :
● Change Name : Welcome-JMI
● Timeout : 10
● Enable Directory : no/uncheck
● Directory Context: default/kosong
● Enable Direct Dial : yes/check
● Announcement : Welcome-JMI (rekaman)

Opsi pada gambar di atas mengartikan bahwa, jika setelah menghubungi IVR, lalu tekan angka 1 maka akan dialihkan ke Option-JMI-English, dengan catatan terlebih dahulu dibuat IVR Option-JMI-English. Setelah data dan option selesai di konfigurasi, maka tekan tombol Save dan pilih Apply configuration change.


4.8.  RING GROUPS

Ring Group adalah salah satu fitur yang digunakan untuk mengatur group call, misal pada perusahaan ada 5 operator/agen telepon, maka kelima operator tersebut dapat dimasukkan dalam 1 group, misal diberi nama ‘operator help’. Jika terdapat panggilan masuk, panggilan akan diarahkan ke Ring Group ‘operator help’, maka 5 operator tersebut akan menerima panggilan dan apabila operator 1 sedang sibuk, maka akan dialihkan ke operator 2 dan seterusnya.

Berikut konfigurasi Ring Groups dalam Briker.

1. Pilih Ring Groups dalam menu IPPBX Administration, lalu pilih Add Ring Groups





2. Lakukan konfigurasi seperti dibawah



Opsi diatas berarti bahwa jika pada group operator tidak ada yang merespon (mengangkat) maka penelpon akan dihubungkan ke IVR 'Welcome-JMI'.

4.9 PIN SETS

Pin Sets berfungsi sebagai system authentication, fitur ini berjalan ketika user melakukan panggilan melalui trunk, maka user harus masukan password. Berikut adalah cara untuk konfigurasi.

Pilih Pin Sets dalam menu IPPBX Administration lalu Add Password Set.

Menu di bawah merupakan menu konfigurasi untuk PIN Sets.
  PIN Set Description : keterangan untuk mendeskripsikan nama PIN
 Record In CDR : pilih bagian ini, jika PIN ingin masuk dalam Call Detail Record ketika digunakan
  PIN List : password yang akan digunakan



































BAB 5
MEMBANGUN SERVER UNTUK STREAMING MP3

Yang akan kita lakukan sekarang adalah menyulap PC lama menjadi server audio streaming. Melalui server ini, admin bisa menyimpan koleksi lagu di sebuah server, dan semua PC di jaringan tersebut dapat menikmatinya secara streaming. Solusi ini ideal untuk berbagi file lagu sekaligus 'membebaskan' harddisk komputer klien dari tumpukan file lagu yang sering kali membengkak seiring waktu.Untuk mewujudkan server audio streaming ini, kami menggandeng Ubuntu 8.04-server edition yang memiliki nama sandi Hardy Heron (Bangau yang tangguh). Distro ini kami pilih dengan pertimbangan kemudahan instalasi paket-paket software-nya tanpa dipusingkan oleh masalah file dependensi seperti yang sering ditemui pada distro-distro lain. Sedangkan manajemen MP3 berbasis jaringan yang akan kita gunakan adalah Ampache.

5.1 MENYUNTING ID TAG FILE MUSIK MP3

Penyuntingan ID-tag file musik MP3 akan memudahkan manajemen katalog maupun playlist pada Ampache. Kita dapat menggunakan software dbPowerAmp yang bersifat shareware. Instal dbPowerAmp ke komputer Windows.


1. Setelah dbPowerAmp diinstal, tutup saja aplikasi ini. Klik kanan pada file musik MP3 dan pilih Properties.
2. Buka tab ID-tag, lalu suntinglah berbagai informasi tag di dalamnya. Sebagai contoh, kami mengeset Genre ke Rock. Setelah selesai, klik tombol Apply dan OK.


5.2 INSTALASI SERVER UBUNTU 8.04

Ubuntu 8.04 hadir dalam 2 versi, yaitu desktop dan server. Edisi server tidak dilengkapi dengan aplikasi multimedia dan office. Kebanyakan paket yang disertakan adalah aplikasi server, seperti Apache 5 (server web) Bind (server DNS), MySQL (server basis data), dan lainnya. Edisi ini juga tidak menyediakan lingkungan grafis, sehingga kita akan beraksi dengan perintah teks (CLI-command line interface).

Anda bisa mengunduh file ISO Ubuntu 8.04 server edition dari www.ubuntu.org. Namun seperti telah kami sebut di muka, kami juga menyertakan file ISO tersebut dalam DVD InfoKomputer edisi ini. Silakan bakar file ISO tersebut sebagai image sehingga bisa di-booting dari CDROM.

Ubah dahulu prioritas booting komputer dari harddsik hda0 (ATA) atau sda0 (SATA) ke CDROM. Caranya, tekantekanlah tombol Delete untuk masuk ke konfigurasi BIOS (Basic Input-Output System). Tombol ini dapat berbeda-beda, tergantung pada produsen motherboard PC Anda. Kami sarankan Anda melihat buku manual motherboard PC.

Biasanya, konfigurasi prioritas booting ada di bagian Anvanced Settings atau tab Boot. Masuklah ke bagian itu, lalu ubahlah prioritas booting dari CD-ROM berada di urutan pertama. Setelah itu, simpan konfigurasi ini dengan masuk ke bagian Exit dan pilih Exit and Save Settings.

1.    Segera masukkan CD berisi Ubuntu 8.04-server edition ke dalam CD-ROM, maka PC akan segera booting dari CDROM. Sesaat kemudian akan tampil layar pilihan. Jika layar pilihan bahasa yang tampil, tekan tombol Esc. Arahkan ke pilihan Install Ubuntu Server, lalu tekan Enter.
2.    Tampil layar pilihan bahasa. Arahkan ke English, lalu tekan Enter.

3.    Selanjutnya, pada layar pilihan region, pilih Other, lalu tekan Enter.

4.    Layar pilihan negara memuat kategori berdasar benua. Cari dan pilih Indonesia di kategori Asia. Tekan Enter.

5.    Bagian pengetesan keyboard tidak penting. Arahkan saja ke no dan tekan Enter.

6.    Arahkan pilihan jenis keyboard ke USA, lalu tekan Enter.

7.    Kelanjutannya, arahkan pilihan layout keyboard ke USA, lalu tekan Enter.

8.    Sesaat kemudian, beberapa proses akan dijalankan, antara lain adalah pengecekan perangkat keras dan perangkat jaringan. Jika Anda ingin menyetel jaringan secara manual (tidak dengan server DHCP), tekan-tekanlah tombol Esc begitu kotak proses Configuring Network with DHCP tampil. Arahkan pilihan ke Configure Network Manually, lalu tekan Enter.

9.    Isikan nomor IP lokal yang Anda berikan pada server Ubuntu 8.04. Anda dapat menggunakan format nomor 192.168.X.X (kelas C) atau 10.15.38.X (kelas A). Huruf X adalah angka antara 0 dan 255 (1 sampai dengan 254). Arahkan ke Continue dengan tombol Tab, lalu tekan Enter.

10.   Isikan netmask nomor IP-nya. Jika Anda menggunakan nomor IP kelas A, maka netmask-nya adalah 24 bit (255.255.255.0). Sedangkan jika nomor IP-nya adalah kelas C, maka netmask-nya adalah 16 bit (255.255.0.0). Arahkan ke Continue dengan tombol Tab, lalu tekan Enter.

11.   Jika komputer server Ubuntu 4.08 berada di belakang komputer gateway (gerbang ke internet), maka isikan nomor IP komputer gateway tersebut.

12.   Jika manajemen dan penerjemahan nomor IP dalam jaringan tidak menggunakan server DHCP, maka isikan nomor IP server DNS (Domain Name Service). Arahkan ke Continue dengan tombol Tab, lalu tekan Enter.

13. Berikan nama untuk pengenal komputer dalam jaringan. Arahkan ke Continue dengan tombol Tab, lalu tekan Enter.

14. Berikan nama untuk pengenal domain web. Arahkan ke Continue dengan tombol Tab, lalu tekan Enter.

15.   Wilayah waktu tempat komputer server Ubuntu 8.04 berada akan langsung dikenali. Arahkan saja ke pilihan Jakarta, lalu tekan Enter.

16.   Inilah bagian yang sangat penting, yaitu pembuatan partisi. Jika harddisk Anda sudah ada partisi berisi file-file milik sistem operasi lain, pilih Manual. Jika hendak menyempitkan partisi yang ada, pilih Resize and use freed space. Kami memilih Guided use entire space, karena seluruh ruang di harddisk memang hendak digunakan untuk Ubuntu 8.04. Tekan Enter.

17.   Di akhir proses pembuatan partisi, akan tampil keterangan pembentukan partisi Linux. Secara prinsip, Linux membutuhkan partisi /swap dan / (disebut root). Namun untuk keamanan data kerja, biasanya dibentuk partisi /home yang terpisah dari partisi / (root). Jawab tawaran untuk menuliskan tabel partisi ke harddisk dengan mengarahkan ke pilihan Yes dan tekan Enter.

18.   Proses partisi dan instalasi sistem Ubuntu 8.04 akan segera dilaksanakan.

19. Selanjutnya, kita diminta membentuk akun (account) pengguna. Isikan nama untuk user ID. Ingat, sistem Linux bersifat case-sensitive (membedakan huruf kapital dan huruf kecil). Maka, kontrol dan ingatlah saat menuliskannya. Arahkan ke Continue dengan tombol Tab, lalu tekan Enter.

20.   Isikan pula password untuk akun pengguna yang baru saja kita bentuk. Ingat, password juga bersifat case-sensitive. Arahkan ke Continue dengan tombol Tab, lalu tekan Enter.

21.   Isikan kembali password untuk konfirmasi. Arahkan ke Continue dengan tombol Tab, lalu tekan Enter.

22.   Jika komputer server Ubuntu 8.04 berada di belakang mesin proxy, isikan nomor IP komputer proxy tersebut. Jika tidak, biarkan saja kosong isiannya. Arahkan ke Continue dengan tombol Tab, lalu tekan Enter.

23.   Kita akan tiba pada pemilihan paket aplikasi server yang akan diinstal. Aplikasi streaming MP3 Ampache membutuhkan server web Apache, server MySQL dan PHP. Semua itu terintegrasi dalam paket LAMP. Beri tanda pilihan pada paket LAMP dengan menekan tombol Spacebar. Pilih juga paket PostgreSQL. Arahkan ke Continue dengan tombol Tab, lalu tekan Enter.

24.   Server MySQL memerlukan password untuk administratornya (root). Isikan password-nya. Ingat, karakternya bersifat case-sensitive. Arahkan ke Continue dengan tombol Tab, lalu tekan Enter.

25. Isikan kembali password untuk konfirmasi. Arahkan ke Continue dengan tombol Tab, lalu tekan Enter.

26.   Saat proses instalasi sistem Ubuntu 8.04 server selesai, tampil kotak dialog. Keluarkan CD, tutup CDROM, lalu arahkan ke Continue dengan tombol Tab, dan tekan Enter.

27. Setelah sistem restart, masuklah ke sistem dengan mengetikkan user ID dan password.

5.3 INSTALASI AMPACHE

Ubuntu yang merupakan turunan distro Debian yang juga dapat menggunakan paket instalasi berformat source (tar.gz). Namun cara ini kurang efektif karena sering terkendala masalah file dependensi. Solusinya, Ubuntu menggunakan paket instalasi berformat .deb yang sudah menyatukan dan langsung menginstal file dependensi. Paket tersebut dapat diinstal langsung lewat koneksi internet ke situs-situs mirror.

1.    Ubuntu akan menghubungi link-link mirror, sesuai dengan daftar yang disimpan dalam file sources.list. Daftar mirror ini tersimpan di direktori /etc/source.list. Untuk mempercepat koneksi, kita harus memastikan bahwa mirror yang digunakan adalah lokal (server di Indonesia). Maka, cek dengan perintah:
$ cd /etc/source.list
$ nano source.list

2.    Pastikan semua link diawali dengan alamat indonesia (id). Jika masih menggunakan mirror Amerika (us), ganti dengan alamat indonesia. Simpan dengan menekan kombinasi tombol Ctrl + O, lalu Ctrl + X.

3.    Segera perbarui (update) link-link mirror untuk mencari dan menginstal aplikasi. Berikan perintah berikut ini: $ sudo apt-get update. Tunggu sampai proses update selesai.

4.    Setelah proses update link mirror selesai, instal aplikasi Ampache dengan perintah: $ sudo apt-get install ampache. Tunggu sampai proses instal selesai.

5.    Jika tampil layar pemilihan kompatibilitas PHPmyAdmin terhadap server web Apache, aktifkan saja semua pilihan dengan menekan tombol Spacebar. Tekan Enter.

5.4 KONFIGURASI AMPACHE

Setelah Ampache selesai diinstal, kita pindah ke salah satu komputer yang terhubung dengan server Ubuntu 8.04 dalam satu jaringan. Bukalah aplikasi browser web pada komputer tersebut dan ketikkan nomor IP komputer server Ubuntu 8.04. Sebagai contoh adalah http://192.168.0.178/ampache, lalu tekan Enter.

1.    Halaman konfigurasi Ampache akan tampil. Pilih bahasa English dan klik tombol Start Configuration.

2.    Selanjutnya, isilah password admin (root) MySQL yang sudah kita buat saat instalasi server Ubuntu 8.04. Berikan juga password untuk basis data Ampache. Aktifkan pilihan Create database user of new database dengan memberinya tanda cek (centang). Klik tombol Insert Database.

3.    Konfigurasi Ampache memerlukan penyalinan file konfigurasi ke direktori /etc/ampache. Tekan tombol Write Config, maka akan terbentuk file konfigurasi Ampache yang bernama ampache.cfg.php. Salinlah file ini. Kami membakarnya ke dalam CD di komputer client, lalu menyalinnya ke dalam direktori /etc/ampache di komputer server Ubuntu 8.04. Masukkan CD berisi file ampache.cfg.php ke CDROM server Ubuntu 8.04. Berikan perintah berikut ini agar CDROM dapat digunakan dan membaca isinya: $ sudo mount /dev/scd0 /media/cdrom Tunggu sampai proses mounting selesai.

4.    Setelah itu, lihatlah direktori /media/cdrom untuk melihat isi CD yang di-mounting. Berikan perintah:
$ cd
$ cd /media/cdrom
$ ls

5.    Salin file ampache.cfg.php ke direktori /etc/ampache dengan perintah: $ sudo cp ampache.cfg.php /etc/ampache

6.    Setelah selesai digunakan, lepaskan kembali mounting CDROM dengan perintah:
$ sudo umount /dev/scd0/media/cdrom
7.    Kembali ke halaman konfigurasi Ampache yang ada di komputer lain, klik tombol Check for Config, maka kedua tanda OK yang sebelumnya berwarna merah akan berubah menjadi hijau. Artinya, file konfigurasi Ampache telah ada dalam direktori /etc/ampache dan Ampache telah terkonfigurasi dengan benar. Tekan tombol Continue to Step3.

8.    Bentuklah akun (account) untuk administrator Ampache. Isilah Username dan password-nya. Klik Create Account.

9.    Login sebagai administrator Ampache.

10.   Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah membentuk katalog lagu. Tekan tombol Add Catalog.

11.   Isilah nama katalog dan alamat (path) direktori tempat kita menyimpan file musik MP3 di komputer server Ubuntu 8.04, misalnya /home. Aktifkan pilihan gather album art dan Build playlist from m3u files dengan memberinya tanda cek (centang). Klik Add Catalog

12.   Selanjutnya, klik tombol Continue.

13.   Hal lain yang perlu disiapkan adalah akun (account) untuk pengguna. Klik menu Admin > User. Klik tombol Add a new user.

14.   Isilah nama akun untuk pengguna dan password-nya. Atur hak aksesnya sebagai user saja, sehingga tidak dapat mengubah-ubah konfigurasi Ampache. Klik tombol Add user.

15.   Selanjutnya, klik tombol Continue.

16.   Berpindah ke komputer server Ubuntu 8.04, masukkan CD berisi file musik MP3 yang telah disunting ID tag-nya ke CDROM. Berikan perintah berikut ini agar CDROM dapat digunakan dan membaca isinya:
$ sudo mount /dev/scd0 /media/cdrom

Tunggu sampai proses mounting selesai.

17.   Setelah itu, lihatlah direktori /media/cdrom untuk melihat isi CD yang di-mounting.
Berikan perintah:
$ cd
$ cd /media/cdrom
$ ls

18.   Salin file musik MP3 ke direktori path katalog (contohnya /home). Misalnya, nama file musik MP3 adalah MotherlessChild.mp3, maka perintahnya adalah: $ sudo cp MotherlessChild.mp3 /home. Jika yang dimasukkan adalah folder, maka perintahnya adalah $ sudo cp namafolder /home.

19. Setelah selesai digunakan, lepaskan kembali mounting CDROM dengan perintah: $ sudo umount /dev/scd0 /media/cdrom

20. Berpindah ke komputer client, login ke Ampache sebagai admin. Kita masukkan file musik MP3 ke dalam catalog dengan cara klik menu Admin > Catalog, lalu klik tombol Add.

21.   Lanjutkan dengan klik tombol Continue.

22.   Logout dari account admin dengan klik tombol menu Logout.


5.5 MENDENGARKAN LAGU SEKARANG

Kita coba mendengarkan lagu dalam kapasitas sebagai pengguna.Berikut caranya.

1.    Login sebagai pengguna. Pada deretan tombol menu, di bawah menu Random terdapat pemilihan kategori file music berdasarkan artist, genre, album, year dan lainnya. Sebagai contoh, arahkan ke genre Rock. Klik tombol Enqueue.

2.    Setelah itu, akan tampil kotak dialog Opening playlist. Arahkan ke pilihan Open with dan pilihlah software untuk memutar streaming file musik MP3. Klik tombol OK.

3.    Pada kotak dialog Window, arahkan ke pilihan Select the programs from a list. Klik tombol OK.
4.    Pada kotak dialog Open with, pilih software pemutar streaming file musik MP3, misalnya WinAmp atau Windows Media Player. Klik tombol OK.
5.    Playlist musik pun akan segera dimainkan.








BAB 6
MEMBANGUN SENDIRI RADIO INTERNET

Mengiringi pengumuman tentang Radio IlmuKomputer.Com di milis-milis, banyak yang menanyakan ke saya tentang teknik membangun radio internet atau radio online. Sebenarnya caranya sangat mudah dan tidak memakan banyak waktu atau uang . Persyaratannya juga hanya komputer dan koneksi internet untuk infrastruktur, serta Winamp, Shoutcast, dan Shoutcast DSP Plugin untuk softwarenya. Ketiga software tersebut bisa kita dapatkan secara gratis di Internet (freeware) untuk versi Linux maupun Windows. Dengan itu kita bisa jadi broadcaster yang menyiarkan content radio sesuai dengan yang kita inginkan ke seluruh dunia maya. Tertarik? Mari kita bahas bahas secara bertahap bagaimana membuat radio internet ini.

1. Download software yang diperlukan:
• Shoutcast Server
• Shoutcast DSP Plugin

2. Install dan jalankan Shoutcast Server di komputer yang ingin kita jadikan server. Untuk instalasi di Linux cukup ekstrak file “shoutcast-1-9-5-linux-glibc6.tar.tar” dan jalankan file “sc_serv”. Tidak perlu menjadi root untuk menjalankannya.















3. Install Winamp dan Shoutcast DSP Plugin di computer tempat kita akan mengalirkan content radio (mp3 music, dsb) ke Shoutcast Server.
4.  Jalankan Winamp, kemudian klik kanan dan pilih        “Options” -> “Preferences”.



5.     Klik DSP/Effect di bagian Plug-ins dan pilih Nullsoft SHOUTcast Source DSP. Kemudian akan muncul satu window SHOUTcast Source dengan menu “Main”, “Output”, “Encoder”, “Input”.



6. Pilih “Output” dan klik “Connect” untuk konek ke Shoutcast server, sebelumnya perlu diperhatikan beberapa hal di bawah:
• Cek “Address” apakah sudah sesuai dengan server anda. Pilih “localhost” apabilaanda install server di tempat anda menginstall Winamp dan DSP Plugin.
• Password default adalah “Changeme” (tanpa tanda kutip). Anda dapat mengubah setting password ini di “sc_serv.ini” atau “sc_serv.conf” yang terletak satu direktori dengan Shoutcast Server. (C:\Program Files\SHOUTcast\ untuk versi Windows)


6.     Sekarang tinggal alirkan saja content (music, sound, dsb) ke Shoutcast Server. Caranya mudah, letakkan file mp3 di Winamp dan tekan tanda play, maka music anda akan terbroadcast ke seluruh dunia maya.



7.     Cek dengan menjalankan Winamp dari komputer lain dan klik kanan pilih “Play” -> “URL” dan masukkan http://serveranda:8000. Ganti “serveranda” dengan nama domain atau IP address dimana Shoutcast server diinstal dan dijalankan.




9.    Pertanyaan lain yang muncul, bagaimana kalau kita ingin mengalirkan suara kita secara live? Siapkan microphone dan masukkan kabel microphone ke soundcard PC anda. Kemudian kembali ke Winamp anda, pada SHOUTcast source, pilih “Input”, kemudian ubah “Input device” dari “Winamp (recommended)” ke “Soundcard Input”. Lalu siapkan microphone di depan mulut anda, dan ucapkan “Selamat datang di Radio Internet saya yang tercinta ini”.



Anda sudah memiliki Radio Internet sendiri sekarang. Sebagai informasi tambahan, untuk membangun Radio Internet kita juga bisa menggunakan software lain selain Shoutcast, diantaranya adalah: Unreal Media Server, SAM2 Broadcaster, Pirate Radio, Peercast, Icecast, Andromeda, dsb. Konsepnya tidak jauh berbeda dengan Shoutcast, jadi bekal anda dengan 9 tahapan diatas sudah cukup untuk membuat anda mahir membangun sendiri Radio Internet.

















BAB 7
STREAMING VIDEO MENGGUNAKAN VIDEOLAN (VLC) PADA LINUX


Streaming video dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi VLC. VLC diinstall pada server, kemudian dibuka pada client-clientnya. Server menggunakan sistem operasi Ubuntu Server sedangkan client-clientnya dapat menggunakan sistem operasi Windows XP atau sistem operasi Ubuntu Desktop yang sudah di install aplikasi VLC.Berikut ini langkah-langkah menggunakan VLC :
 1.  Masuk ke server kemudian install aplikasi VLC.
sudo apt-get install vlc
 2.  Masukkan video kedalam server dengan format avi.
 3.  Ketik perintah dibawah ini :
    nano streaming-iceage3.sh
    vlc file:///home/server/iceage3.avi --sout '#duplicate {dst=std{access=udp,mux=ts,dst=192.168.1.2:1234,delay=50000},dst=std{access=udp,mux=ts,dst=192.168.1.3:1234,delay=50000},dst=std{access=udp,mux=ts,dst=192.168.1.4:1234,delay=50000},dst=std{access=udp,mux=ts,dst=192.168.1.5:1234,delay=50000}'
    Keterangan : dst=192.168.1.2:1234 = alamat IP client.
    Tekan ctrl-x untuk menyimpan.
    chmod a+x streaming.sh && sh streaming-iceage3.sh
 4.  Buka VLC pada setiap client.

                  
 5.  Kemudian klik Media > Open Network Stream...

 6.  Kemudian muncul jendela baru, pilih Protocol dengan UDP.

 7.  Masukkan alamat IP masing-masing client pada kolom Address, dengan Port 1234.













BAB 8
STREAMING VIDEO MENGGUNAKAN VIDEOLAN (VLC)


File yang dibutuhkan u/ membuat Video Streaming.
*   vlc-0.8.6a-win32.exe
*  file video yang akan di streaming-kan, missal file video di simpan di D:\worldskills2007.file\FILM\AVSEQ01.DAT

1.  Download File vlc-0.8.6a-win32.exe dari situs http://www.videolan.org

2. Setelah beres men-download, lakukan lah installasi software tersebut.

3.  Setelah installasi selesai, buat lah file yang bernama streamingvideo.bat dengan isi file sbb:
# Direktori tempat installasi VLC
cd "C:\Program Files\VideoLAN\VLC"
# Konfigurasi streaming video, mulai dari codec video hingga codec audio
# juga port yang digunakan u/ streaming video
# vcodec= Menjelaskan ttg codec video yang di gunakan
# acodec= Menjelaskan ttg codec audio yang di gunakan
# vb= Bandwith yang di gunakan u/ video
# ab= Bandwith yang di gunakan u/ audio
# url= port yang digunakan u/ streaming
SET SOUT=#transcode{vcodec=DIV3,vb=2048,scale=1,acodec=mp3,ab=256,channels=2}:duplicate{dst=std{access=mmsh,mux=asfh,url=:1234}}

# Letak file video yang akan di streaming-kan,
# Misal D:\worldskills2007.file\FILM\AVSEQ01.DAT
SET ACCESS=D:\worldskills2007.file\FILM\AVSEQ01.DAT
SET ETC= -I wxwin
# Letak file vlc.exe
start c:\Progra~1\VideoLAN\VLC\vlc.exe %ETC% %ACCESS% :sout=%SOUT%

4.  Simpan isi konfigurasi tersebut, lalu jalankan file streamingvideo.bat tersebut.

5. Setelah anda menjalankan file streamingvideo.bat, maka Video Lan akan otomatis menjalankan streaming video.



6. Lakukan lah uji coba menggunakan Window Media Player. Dengan mengklik startrun Jika anda mencoba menggunakan computer local/computer yang menjalankan VLC, maka pada run ketikan mms://localhost:1234 , atau jika anda melakukan uji coba dari computer lain, maka pada Run ketikan mms://ip_address_server_video_streaming:1234




7. Setelah itu Window Media Player akan menjalankan video yang telah kita streaming-kan tadi.